Pertanyaan yang sering diajukan adalah perbandingan antara Canon EOS 650D dan Canon EOS 60D. Harga keduanya hampir sama, selisihnya sekitar 1 juta, yang mana 60D biasanya lebih mahal. Namun 650D dua tahun lebih baru. Yang mana yang lebih bagus? Tentunya masing-masing memiliki kelebihan kekurangan. Mari kita bahas supaya calon pembeli lebih tepat dalam menentukan pilihan.
Banyak persamaan antara kedua kamera, seperti sama-sama memakai sensor CMOS 18 Mp, metering iFCL 63 zona terkini, layar lipat resolusi tinggi, kecepatan foto berturut-turut 5 foto per detik. Namun banyak juga perbedaan yang tidak terlalu kelihatan tapi penting untuk dibahas.
Meskipun harganya mirip-mirip, tapi secara desain dan teknologi cukup banyak perbedaan diantara keduanya. Hal ini karena target pasarnya berbeda. Canon 650D ditujukan kepada pemula yang mementingkan ukuran kamera yang relatif ringan, kecil dan mudah dioperasikan, sedangkan Canon 60D ditujukan untuk fotografer amatir yang serius sampai fotografer semi profesional.
Karena sasarannya beda, desain model dan fitur yang disediakan juga berbeda. Canon 60D memiliki badan yang lebih kokoh, anti cuaca buruk (ada segel untuk mencegah air masuk ke dalam kamera), pegangan yang lebih besar, tombol dan kenop yang lebih lengkap daripada Canon 650D.
Fitur-fitur yang digemari fotografer serius juga disertakan misalnya shutter speed maksimum yang mencapai 1/8000 detik (dibanding 1/4000 detik), sinkronisasi lampu kilat 1/250 detik dibanding 1/200 detik, Kapasitas baterai hampir 4 kali lipat lebih besar (1600 foto banding 440 foto). Ada juga jendela bidik dari prisma yang lebih berkualitas sehingga lebih tajam dan jelas. Bagi yang suka memotret fotografi aksi dan olahraga, Canon 60D lebih gesit, jeda shutter (shutter lag lebih 15 milidetik lebih cepat) dan kapasitas burst (penyimpanan sementara untuk foto berturut-turut) lebih besar yakni mampu menyimpan 58 foto JPEG / 16 foto RAW dibandingkan dengan 30 foto JPEG / 6 foto RAW.
Keunggulan 60D tidak berhenti sampai disitu, fotografer serius akan bisa mengatur ISO lebih presisi dengan pilihan peningkatan 1/3 stop, juga mengatur temperatur white balance dengan peningkatan 100K. Metering spot di 60D lebih ketat dan juga ada fitur horizon level, untuk memeriksa apakah kamera sudah benar-benar sejajar dengan garis horizon/cakrawala.
Di lain pihak, 650D lebih ditujukan kepada pengguna atau fotografer pemula yang mementingkan kemudahan penggunaan, tidak terlalu besar dan berat, tapi cukup mumpuni untuk menghasilkan foto yang bagus dalam keadaan yang bervariasi. 650D menawarkan layar sentuh, sehingga mengganti setting dan menu bisa lebih cepat dan mudah. Meninjau foto juga lebih menyenangkan karena tinggal mengeser gambar langsung di layar seperti di ponsel pintar.
Ada juga beberapa fitur yang disukai oleh penggemar fotografi seperti HDR (high dynamic range). Kamera akan mengambil foto beberapa buah dengan terang gelap yang berbeda lalu menggabungkannya untuk memperoleh foto yang tonalnya lengkap dan mulus gradasinya dari terang sampai gelap. Ada juga fitur untuk mengurangi noise saat motret di kondisi yang sangat gelap. Kamera akan memotret berturut-turut sebanyak empat foto dan kemudian menggabungkannya untuk memperoleh hasil foto yang bersih dari noise.
Canon EOS 650D memakai prosesor DIGIC V, yang diklaim lima kali lebih cepat dari DIGIC IV yang dipakai Canon 60D, tapi sepertinya Canon kurang mengoptimalkan kamera DIGIC V ini karena kinerja 650D masih sedikit dibawah 60D, dan kualitas gambar kedua kamera sukar dibedakan. Mungkin ini salah satu strategi pemasaran Canon untuk mencegah penjualan 60D merosot drastis.
Kesimpulannya, kedua kamera adalah kamera yang canggih karena memakai teknologi yang mutakhir. Harganya juga masih masuk akal dibanding hasil yang diperoleh. Dengan penjelasan dan perbedaan secara detail dari kedua kamera, harapan saya calon pembeli bisa lebih bijak menentukan kamera mana yang paling cocok untuk kebutuhan fotografi masing-masing.
Selamat berbelanja